Struktur Tulang Insan (Maknakel Komplit)

Tulang yakni jaringan yg susunannya didominasi oleh matriks kolagen ekstraseluler (kolagen tipe I) yg disebut osteoid. Osteoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium hidroksiapatit yg menciptakan tulang menjadi keras dan kuat. Pada tulang juga terdapat pembuluh darah, jaringan saraf, dan aneka macam sel serta protein. Tulang merupakan kerangka dalam badan manusia. Manusia mempunyai sekitar 270 tulang Saat lahir dan berkurang menjadi sekitar 206 tulang Saat usia sampaumur alasannya yakni beberapa tulang menyatu. Struktur tulang tidak sama-beda tergantung jenisnya. Berikut yakni klarifikasi struktur tulang insan seCaranya umum.

Tulang Kompak (Maknakel Komplit)

Tulang kompak yakni tulang yg padat dan keras. Tulang kompak mempunyai banyak susukan (saluran) yg terdapat pembuluh darah dan saraf. Manfaat susukan tersebut yakni supaya pembuluh darah dan serabut saraf sanggup masuk ke dalam tulang. 80% kerangka insan yakni tulang kompak. Tulang kompak sebagian besar terdiri dari zat kapur mirip kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Tulang kompak dilapisi oleh periosteum di permukaan luar dan endosteum di permukaan dalam.

3.2 Tulang Spongiosa

Selengkapnya: Tulang Spongiosa (Maknakel Komplit)

Tulang spongiosa yakni tulang yg kurang padat, lebih lentur, dan lebih fleksibel dari tulang kompak sehingga massa jenisnya juga lebih rendah. Tulang spongiosa mempunyai banyak ruang dan rongga. Luas permukaan tulang yg lebih besar menciptakan tulang ini lebih efektif melaksanakan metabolisme mirip pertukaran ion kalsium. Tulang spongiosa terdiri dari trabekula dan sangat vaskular serta sering mengandung sumsum tulang merah yg menjadi kawasan berlangsungnya hematopoiesis (produksi sel darah merah).

3.3 Tulang Rawan

Tulang rawan yakni tulang yg strukturnya lebih lunak namun tetap berpengaruh yg terdiri dari jaringan ikat fibrosa yg mengandung zat mirip gel. Tulang rawan lebih keras dan kurang elastis dari otot. Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondosit) yg menghasilkan matriks ekstraseluler berupa serat dan substansi dasar yg disebut kondrin. Matriks tersebut menciptakan tulang rawan menjadi lentur, licin, dan kuat. Kelenturan tulang rawan sangat mempunyai kegunaan contohnya pada tulang rusuk yg bisa mengembang mengikuti pengembangan paru-paru. Tulang rawan juga bersifat liat dan elastis alasannya yakni terdapat zat antar sel tulang yg banyak mengandung zat perekat dan zat kapur.

4. Rongga Medula Tulang

Rongga medula yakni ruang yg terdapat di dalam poros tulang yg mengandung sumsum tulang kuning yg berperan sebagai kawasan jaringan lemak yg berfungsi menyimpan energi. Namun diameter rongga medula yg terlalu lebar sanggup mengindikasikan osteoporosis.

5. Sel Tulang

Tulang merupakan jaringan aktif yg tersusun atas beberapa jenis sel. Berikut yakni lima jenis sel tulang beserta fungsinya:

1. Sel osteoblas, yakni sel tulang yg membentuk lapisan tulang gres selama tahap pembentukan tulang. Sel ini mengisi rongga dan terowongan yg dibuat oleh osteoklas. Manfaat utama osteoblas yakni pembentukan tulang.
2. Sel osteosit, yakni sel yg membentuk tulang yg berasal dari osteoblas. Sebagian besar massa jaringan tulang sampaumur insan terdiri dari sel osteosit. Manfaat osteosit yakni menyusun tulang dan memperbaiki tulang.
3. Sel osteoklas, yakni sel tulang yg memecah jaringan tulang. Manfaat osteoklas yakni membongkar dan mencerna komposisi protein dan mineral terhidrasi pada tingkat molekuler dengan mensekresi asam dan kolagenase. Proses tersebut disebut resorpsi tulang. Manfaat tersebut penting dalam proses pemeliharaan, perbaikan, dan pemodelan ulang tulang belakang.
4. Sel osteogenik atau sel osteoprogenitor, yakni sel mesenkimal primitif yg menghasilkan osteoblas selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan tulang. Manfaat sel osteogenik yakni menunjukkan osteoblas dan berdiferensiasi menjadi kondroblas yg menjadi sel kMaknalago.
5. Sel pelapis tulang, yakni sel yg dibuat oleh osteoblas di sepanjang permukaan tulang orang dewasa. Manfaat sel pelapis tulang yakni untuk mengatur pergerakan kalsium dan fosfat dari dan ke dalam tulang.