Latest News

Kegiatan 3 Menyusun Teks Dongeng Fabel Secara Mandiri



Kegiatan ini berisi perihal pembuatan teks secara mandiri. Pada potongan ini kau diminta secara berdikari untuk mengidentifikasi dan menyusun teks dongeng fable sebanyak 16—25 kalimat.


Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita Fabel
1.      Setelah kau menyusun teks dongeng fabel dari potongan teks, kau tentu bisa mengidentifikasi teks dongeng fabel. Untuk itu, identifikasilah kekurangan teks dongeng fabel di bawah ini. Baca dan temukanlah potongan struktur apa yang tidak ada.

Kelinci Sang Penakluk
Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Suatu hari sang singa ganas itu menciptakan peraturan bahwa ia tidak akan berburu binatang hutan. Sebagai gantinya harus ada binatang di sekelilingnya yang suka rela menjadi mangsanya.
Pada hari pertama sehabis peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. Sambil terengah-engah kelinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu.
“Maaf sang raja, saya tiba terlambat. Ada singa lain yang tadi memburu saya,” kata si kelinci.
Kemudian, singa yang ganas itu mengangguk-anggukkan kepala dan pribadi menyahut, “ Mana singa yang mengejarmu? Akan kuhabisi ia kini juga.”
“Ya sang raja, ia ada di dalam sumur itu.”
Akhirnya, binatang-binatang itu menjadi lega. Berkat budi kelinci Sang singa yang ganas itu masuk ke dalam sumur dan tidak ada lagi pemangsa di hutan itu.
Di modifikasi dari Kelinci yang mengalahkan Singa dalam 50 Cerita Fabel Dunia

Presentasikan hasil pengidentifikasianmu terhadap teks “Kelinci sang Penakluk” yang telah kau lakukan di atas. Butir-butir yang kau presentasikan sanggup meliputi
1)  struktur teks;
2)  struktur kalimat yang digunakan;
3)  penggunaan kata sandang, penggunaan kata keterangan tempat dan waktu, serta kata penghubung,
4)  keterkaitan antarparagraf yang mewakili struktur teks;
5)  sifat dan karakter setiap tokoh; dan
6)  nilai moral apa yang sanggup kau aplikasikan dalam bersosialisasi dengan orang tua, teman, guru, dan dengan anggota masyarakat lainnya.

Jawaban
1.      Struktur Teks
Cerita Kelinci Sang Penakluk” memiliki kekurangan struktur teks yaitu struktur Resolusi.
2.      Struktur kalimat yang digunakan

3.      Sifat dan karakter setiap tokoh
a.       Singa : Jahat, selalu ingin menang sendiri
b.      Kelinci : Baik, Cerdik
4.      Penggunaan kata sandang, penggunaan kata keterangan tempat dan waktu, serta kata penghubung.

Kelinci Sang Penakluk
Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Suatu hari sang singa ganas itu menciptakan peraturan bahwa ia tidak akan berburu binatang hutan. Sebagai gantinya harus ada binatang di sekelilingnya yang suka rela menjadi mangsanya.
Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. Sambil terengah-engah kelinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu.
“Maaf sang raja, saya tiba terlambat. Ada singa lain yang tadi memburu saya,” kata si kelinci.
Kemudian, singa yang ganas itu mengangguk-anggukkan kepala dan pribadi menyahut, “ Mana singa yang mengejarmu? Akan kuhabisi ia sekarang juga.”
“Ya sang raja, ia ada di dalam sumur itu.”
Akhirnya, binatang-binatang itu menjadi lega. Berkat budi kelinci Sang singa yang ganas itu masuk ke dalam sumur dan tidak ada lagi pemangsa di hutan itu.
Di modifikasi dari Kelinci yang mengalahkan Singa dalam 50 Cerita Fabel Dunia
Keterangan :
Merah :  Kata keterangan tempat dan waktu
Hijau : Kata Sandang
Biru : Kata Hubung

5.      Keterkaitan antarparagraf yang mewakili struktur teks.


6.      Nilai Moral
Jika bersosialisasi dengan sobat atau dengan anggota masyarakat lainnya, kita dilarang selalu ingin menang sendiri.

Tugas 2 Membaca dan Menulis Puisi perihal Binatang
Setelah kau banyak membaca dan memahami jenis teks fabel, kau juga sanggup memperkaya pemahamanmu melalui puisi. Untuk itu, coba baca puisi berikut dengan penuh penghayatan.

Kupu-Kupu Kecil
Karya Aldika Restu Pramuli
Baru saja lahir
Kupu-kupu kecil dari sebuah kepompong mungil
Sayap-sayapnya elok
Kuning mencolok
Berhiaskan hijau volkadot
Metamorfosa telah hingga di batas titik
Kepompong telah berubah menjadi makhluk
bersayap cantik
Bunga-bunga pun siap jadi sobat baik
bagi si kupu-kupu kecil yang cantik

Setelah membaca puisi “Kupu-Kupu Kecil” di atas, tentu kau juga bisa menulis sebuah puisi perihal binatang yang kau suka. Keterampilan menulis puisi tidak bergantung pada talenta yang dimiliki seseorang. Setiap orang sanggup menulis puisi. Demikian juga kamu. Bagus atau tidaknya puisi yang kau tulis bergantung pada kemampuan diri dalam mengolah kata. Agar sanggup menulis puisi dengan baik, kau perlu mengetahui langkah - langkah dalam menulis puisi. Sekarang cobalah menulis puisi dengan mengerjakan kiprah berikut.

1. Mari kita pergi ke kebun binatang atau ke pekarangan!
2. Amati segala hal atau sesuatu yang ada di sekitar kamu!
3. Tentukan tema yang akan kau tulis di dalam puisimu. Kamu harus menentukan dan menentukan hal yang menarik berdasarkan hasil pengamatanmu.
4. Bayangkan apa yang akan kau ungkapkan perihal hal yang manarik yang kau tentukan tadi!
5. Tuangkan apa yang kau bayangkan tadi dalam bentuk puisi!
6. Pilih kata yang menurutmu paling indah untuk mengungkapkan apa yang kau bayangkan tadi!
7. Periksa dan cermati lagi puisi yang sudah kau hasilkan!
8. Perlihatkan puisi yang kau buat kepada gurumu! Mintalah saran dan masukan kepada gurumu supaya puisimu menjadi lebih baik.
9. Bacakan puisi yang kau tulis tersebut di depan kelas!

Kucing Liar
Dikala mentari belum berseri
Kau telah bersiap untuk menjalani hari
Tak ada waktu untuk bermimpi
Karena masakan tak tiba sendiri
Oh kucing liar
Memang benar kau hidup sendiri
Memang benar kau cari makananmu sendiri
Tapi alangkah baiknya kalau kau tak curi masakan kami

Tugas 3 Merevisi Teks Cerita Fabel
Pada Tugas 4 ini kau diminta untuk merevisi teks yang telah disediakan. Untuk itu, baca dan pahami teks “Landak yang Kesepian” berikut yang terdiri atas empat bagian.

1.      Betulkan ejaan kalimat berupa kesalahan penggunaan abjad kapital berikut berdasarkan teks “Landak yang Kesepian”
a.       Di hutan belantara hiduplah seekor Landak.
= Di hutan belantara hiduplah seekor landak
b.      Si Landak tidak mau bermain dengan binatang lain alasannya yaitu khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk temannya.
= Si landak tidak mau bermain dengan binatang lain alasannya yaitu khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk temannya.
c.       Beberapa waktu kemudian si Landak mengajak Monyet, Kambing, Kancil, dan binatang lainnya untuk bermain bersama.
= Beberapa waktu kemudian si landak mengajak monyet, kambing, kancil, dan binatang lainnya untuk bermain bersama.
d.      Setelah mendengar balasan dari teman-temannya, Si Landak bertambah sedih.
= Setelah mendengar balasan dari teman-temannya, si landak bertambah sedih.
e.       Ketika Si Landak sedang melongo di pinggir sungai, seekor Kura-Kura menghampirinya.
= Ketika si landak sedang melongo di pinggir sungai, seekor kura-kura menghampirinya.
2.      Untuk menambah pemahaman siswa perihal penggunaan kata depan di dan awalan di- pada kata kerja, guru meminta siswa membetulkan penggunaan di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan pada kalimat berikut ini.
a.       Hatinya duka alasannya yaitu tidak mempunyai sobat yang tidak bisa di ajak berbicara dan bermain. (diajak)
b.      Aku akan berhati-hati supaya duri ditubuhku tidak menusuk kalian. (di tubuhku)
c.       Ketika si landak sedang melongo dipinggir sungai, seekor kura-kura menghampirinya. (di pinggir)
d.      Dia tidak terima melihat teman-temannya di tangkap serigala. (ditangkap)
e.       Kami takut tertusuk duri dibadanmu itu. (di badanmu)

3.      Mengurutkan potongan teks
Bagian 4 – Bagian 1 – Bagian 2 – Bagian 3

Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri
Dalam menciptakan teks dongeng fabel, kau sanggup memakai tokoh binatang untuk mewakili karakter insan yang telah kau ketahui. Teks yang akan kau susun berjumlah 16—25 kalimat. Agar kau lebih gampang menyusun teks dongeng fabel, lakukanlah kiprah berikut sesuai dengan urutannya!
1. Amatilah sikap binatang di sekitarmu, kemudian tentukan hal menarik yang kau amati sehingga menjadi tema tulisanmu. Tema yang disarankan berkaitan dengan kebaikan yang sanggup diambil dari sikap binatang.
2. Buatlah kerangka teks dongeng fabel yang terdiri atas struktur teksnya, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Kamu harus ingat potongan yang termasuk orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Jika kau masih belum paham, pelajari lagi Kegiatan 1 perihal mengenali struktur teks fabel. Kamu juga sanggup bertanya kepada gurumu kalau belum paham.
3. Buatlah inspirasi pokok atau gagasan yang ingin kau tulis di dalam keempat potongan teks tersebut.
4. Hubungkan antara inspirasi pokok pada setiap potongan itu dengan memakai kata sambung yang sudah kau pelajari. Jika perlu, kau sanggup menciptakan dan menambahkan kalimat lain sehingga teksmu menjadi lebih menarik dan gampang dipahami.
5. Ketika menyusun teks berdasarkan hasil pengamatanmu itu, kau harus menerapkan unsur kebahasaan, ibarat ejaan, pilihan kata, tanda baca, dan kalimat.
6. Setelah kau berhasil menyusun teks dongeng fabel, baca dan cermati lagi teks hasil karyamu itu. Lengkapi kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Kemudian, diskusikan karyamu itu dengan gurumu. Mintalah ia membaca dan memeriksanya. Jika sudah dianggap sempurna, publikasikanlah teks yang telah kau susun tersebut di majalah dinding sekolah atau kau sanggup mengirimnya ke media massa di daerahmu. Sebelum dipublikasikan, perbaiki hasil teks yang disusun sesuai dengan masukan sobat dan gurumu.

Niat Baik yang Buruk
Di sebuah gudang, hiduplah seekor tikus. Tikus  itu mengakibatkan gudang tersebut sebagai rumahnya. Di sana, ia selalu berlatih keras untuk mencuri masakan hewan-hewan di sekitar gudang itu alasannya yaitu ia tidak mempunyai pekerjaan.
Pada suatu hari, si tikus itu menghampiri sangkar pak beo. Ia melihat berbagai jagung hasil panen milik pak beo. Ia pun iri dan ingin mencurinya.
Keesokan harinya, si tikus melihat pak beo pergi ke ladang miliknya. Si tikus melihat pak beo yang pergi ke ladang, ia pun segera menghampiri sangkar yang ditinggal pergi pak beo.
“Wah, berbagai biji jagungnya. Jika saya mengambil sedikit mungkin tidak akan ketahuan.” Ucap si tikus.
Si tikus segera mengambil sebagian biji jagung itu dan membawanya ke rumah untuk dimakan.
Pak beo pulang ke rumahnya dan segera memakan sebagian biji jagung itu. Pak beo tidak menyadari kalau biji jagungnya telah dicuri. Tikus tahu kalau pak beo tidak menyadari kalau biji jagung itu telah dicuri olehnya.
Keeseokan harinya tikus pun mencuri sebagian jagung milik pak beo lagi. Karena banyaknya biji jagung itu, pak beo tidak menyadari alasannya yaitu banyaknya biji jagung tersebut.
Kejadian itu terus berulang hingga pada suatu hari, si tikus itu kedatangan lima saudaranyayang sukses. Kelima saudaranya itu bermaksud untuk berkunjung ke rumah si tikus itu. Tikus pun gundah ingin menyuguhkan apa saat saudara-saudaranya itu datang.
Saat kelima saudaranya itu tiba ke rumah, tikus pun segera mengambil berbagai biji jagung milik pak beo. Tikus pun tidak berpengaruh membawanya hingga bijinya berceceran.
Tikus pun segera memberikannya kepada kelima saudaranya itu.
“Kamu ahli sekali bisa menghasilkan biji jagung sebanyak ini, emangnya kau kerja apa?” tanya abang tertua. “Aku bekerja sebagai petani.” Jawab tikus dengan berbohong.
Pak beo pun pulang ke rumah. Ia menyadari bahwa bji jagungnya telah dicuri. Ia melihat ada ceceran biji jagung, kemudian ia mengikutinya.
Pak beo pun terkejut saat ceceran biji jagung itu membawanya ke rumah si tikus. Tanpa berpikir lagi, pak beo pun segera masuk ke rumah si tikus. Ia pun melihat tikus dan saudaranya memakan biji jagung miliknya. Ia pun sangat murka melihat insiden itu.
“Tikus kenapa kau mencuri biji jagungku? Padahal saya sudah bekerja keras untuk mendapatkan semua biji jagung ini.” Ucap pak beo yang marah.
“Apa? Ternyata kau ini pencuri? Aku tidak akan menganggapmu sebagai saudaraku lagi. Ayo pergi adik-adikku kita tinggalkan si tikus pencuri ini!” Ucap abang tertua yang kesal dan kecewa.
Kelima saudaranya pun pergi meninggalkan si tikus.
“Kenapa kau mencuri biji jagungku?” tanya pak beo lagi.
“Maaf pak beo, saya iri dengan pak beo alasannya yaitu saya tidak menerima pekerjaan. Ditambah lagi saya gundah akan menyuguhkan apa saat kelima saudara saya datang.” Jawab tikus menyesal.
“Jika kau ingin mendapatkan hasil yang banyak ibarat saya, kau harus bekerja keras, jangan menyerah, dan jujur. Jika kau ingin menyuguhkan masakan kepada saudara kamu, lebih baik kau memintanya pada saya, niscaya akan saya kasih.” Tambah pak beo.
Tikus pun menyadari kesalahannya kemudian ia meminta maaf kepada pak beo. Pak beo memaafkan kesalahan si tikus dan mengajaknya bekerja. Si tikus mendapatkan pekerjaan tersebut dengan bahagia hati dan ia berjanji akan bekerja keras dan jujur.


7. Kamu tentu pernah mendengar dongeng perihal teks fabel, baik dari kakekmu, orang tuamu, maupun tokoh masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Dalam kiprah ini kau diminta menceritakan kembali teks dongeng fabel berdasarkan hasil dengaran dari orang lain, termasuk radio atau televisi. Untuk itu, kerjakanlah kiprah berikut!
1) Mintalah kakekmu, orang tuamu, atau orang yang kau kenal untuk menceritakan teks dongeng fabel. Jika kau mustahil dapatkan itu, dengarkanlah dari radio, televisi, atau minta orang tuamu membacakan teks dongeng fabel.
2) Buatlah beberapa pertanyaan sebelum kau mendengar dongeng teks fabel berdasarkan kiprah butir satu. Pertanyaanmu tentu harus berafiliasi dengan dongeng yang akan kau dengar tersebut.
3) Isi pertanyaan tersebut saat kau mendengar dongeng itu. Jika kau menerima rekaman dengaran perihal dongeng fabel, putarlah dengaran itu untuk mengisi pertanyaan yang sudah kau susun.
4) Cermati dan lengkapi hasil balasan pertanyaanmu itu sehingga tersusun dongeng fabel yang urut dan logis. Jangan lupa untuk menerapkan kaidah kebahasaan sehingga teksmu gampang dipahami. Jika sudah tersusun, mintalah temanmu untuk membacanya. Diskusikan hasil karyamu dengan sobat dan gurumu.
5) Minta waktu kepada guru atau teman-temanmu untuk menceritakan kembali apa yang sudah kau tulis itu di depan kelas.







keyword :
 Kegiatan 3 Menyusun Teks Cerita Fabel secara Mandiri, Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita Fabel, Tugas 2 Membaca dan Menulis Puisi perihal Binatang, Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri, Kelinci sang Penakluk

0 Response to "Kegiatan 3 Menyusun Teks Dongeng Fabel Secara Mandiri"

Total Pageviews