Contoh Teks Persuasi yang Sesuai dengan Struktur Teks Persuasi
Masing-masing jenis teks, memiliki struktur yang berbeda-beda. Meskipun ada yang mirip, ada pula yang beda jauh. Kali ini kita bakal membahas pola teks persuasi yang sesuai dengan strukturnya.
Sebelum membaca pola teks persuasi, ada baiknya kita ingat-ingat dulu struktur teks persuasi. Struktur teks persuasi terdiri dari empat bagian: 1) pengenalan isu; 2) rangkaian argumen; 3) pernyataan ajakan; 4) penegasan kembali.
Mungkin sudah banyak postingan lain yang mengaku pola teks persuasi yang paling tepat. Terserah pembaca mau pilih yang mana sebagai pola teks persuasi. Yang jelas, teks persuasi memiliki struktur dan kaidah kebahasaan.
Strukturnya sudah tepat, tapi bisa jadi kaidah bahasanya (penggunaan) bahasanya kurang sempurna sesuai kaidah teks persuasi.
Berikut ini ialah pola teks persuasi yang sudah sempurna dan sesuai struktur dan kaidah kebahasaannya.
Belajar itu Sangat Penting
Belajar ialah keajiban manusia. Dalam ilmu agama, mencar ilmu bahkan diposisikan sebagai kewajiban. Kalau mencar ilmu atau menuntut ilmu ialah tindakan wajib, maka jikalau ditinggalkan bakal mendapat dosa. Bukan hanya implikasi dosa-pahala dan neraka-surga. Belajar ialah kebutuhan hak asasi manusia.
Belajar itu wajib, tidak hanya dilihat dari segi ilmu agama. Orang yang mau belajar, balasannya menjadi orang yang terpelajar. Setidaknya menjadi orang yang bisa mengenali diri sendiri, baik potensi maupun kekurangan, sehingga bisa memosisikan diri dengan baik.
Kalau dilihat dari sejarah, Indonesia ini berhasil merdeka dari penjajahan Belanda alasannya ialah bangkitnya kaum terpelajar. Bayangkan saja, tanpa mengurangi rasa hormat pada hero yang telah berjuang, Pangeran Diponegoro ialah pemimpin yang cerdas, terdidik, berkharisma dan diikuti oleh aneka macam pengikut. Meskipun sempat kesulitan, tapi balasannya Belanda bisa memadamkan perjuangannya. Kekalahan Diponegoro dan pejuang-pejuang perintis kemerdekaan Indonesia bukan hanya alasannya ialah kelicikan Belanda, tapi juga alasannya ialah bangsa Indonesia belum banyak yang terdidik.
Setelah banyak anak bangsa Indonesia yang terdidik, arah pergerakan usaha Indonesia tidak lagi melalui perang fisik. Sudah melalui jalur diplomasi. Untuk bisa berdiplomasi, orang haruslah terdidik terpelajar.
Maka untuk mempertahankan kemerdekaan ini, kita harus tetap bakir harus tetap terdidik. Janganlah menyerah, meski sulit. Jangan pula menganggap bahwa terpelajarnya kita dan sekolah kita tak ada gunanya.
Kalau bukan generasi mudanya, siapa lagi yang bakal meneruskan usaha bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan.
Sekali lagi, mari terus mencar ilmu untuk menjadi bangsa yang besar.
Demikian pola teks persuasi perihal mencar ilmu dan pendidikan. Semoga bisa memberi pola dan meninspirasi untuk menulis teks persuasi yang lebih baik.
Masing-masing jenis teks, memiliki struktur yang berbeda-beda. Meskipun ada yang mirip, ada pula yang beda jauh. Kali ini kita bakal membahas pola teks persuasi yang sesuai dengan strukturnya.
Sebelum membaca pola teks persuasi, ada baiknya kita ingat-ingat dulu struktur teks persuasi. Struktur teks persuasi terdiri dari empat bagian: 1) pengenalan isu; 2) rangkaian argumen; 3) pernyataan ajakan; 4) penegasan kembali.
Mungkin sudah banyak postingan lain yang mengaku pola teks persuasi yang paling tepat. Terserah pembaca mau pilih yang mana sebagai pola teks persuasi. Yang jelas, teks persuasi memiliki struktur dan kaidah kebahasaan.
Strukturnya sudah tepat, tapi bisa jadi kaidah bahasanya (penggunaan) bahasanya kurang sempurna sesuai kaidah teks persuasi.
Berikut ini ialah pola teks persuasi yang sudah sempurna dan sesuai struktur dan kaidah kebahasaannya.
Belajar itu Sangat Penting
Belajar ialah keajiban manusia. Dalam ilmu agama, mencar ilmu bahkan diposisikan sebagai kewajiban. Kalau mencar ilmu atau menuntut ilmu ialah tindakan wajib, maka jikalau ditinggalkan bakal mendapat dosa. Bukan hanya implikasi dosa-pahala dan neraka-surga. Belajar ialah kebutuhan hak asasi manusia.
Belajar itu wajib, tidak hanya dilihat dari segi ilmu agama. Orang yang mau belajar, balasannya menjadi orang yang terpelajar. Setidaknya menjadi orang yang bisa mengenali diri sendiri, baik potensi maupun kekurangan, sehingga bisa memosisikan diri dengan baik.
Kalau dilihat dari sejarah, Indonesia ini berhasil merdeka dari penjajahan Belanda alasannya ialah bangkitnya kaum terpelajar. Bayangkan saja, tanpa mengurangi rasa hormat pada hero yang telah berjuang, Pangeran Diponegoro ialah pemimpin yang cerdas, terdidik, berkharisma dan diikuti oleh aneka macam pengikut. Meskipun sempat kesulitan, tapi balasannya Belanda bisa memadamkan perjuangannya. Kekalahan Diponegoro dan pejuang-pejuang perintis kemerdekaan Indonesia bukan hanya alasannya ialah kelicikan Belanda, tapi juga alasannya ialah bangsa Indonesia belum banyak yang terdidik.
Setelah banyak anak bangsa Indonesia yang terdidik, arah pergerakan usaha Indonesia tidak lagi melalui perang fisik. Sudah melalui jalur diplomasi. Untuk bisa berdiplomasi, orang haruslah terdidik terpelajar.
Maka untuk mempertahankan kemerdekaan ini, kita harus tetap bakir harus tetap terdidik. Janganlah menyerah, meski sulit. Jangan pula menganggap bahwa terpelajarnya kita dan sekolah kita tak ada gunanya.
Kalau bukan generasi mudanya, siapa lagi yang bakal meneruskan usaha bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan.
Sekali lagi, mari terus mencar ilmu untuk menjadi bangsa yang besar.
Demikian pola teks persuasi perihal mencar ilmu dan pendidikan. Semoga bisa memberi pola dan meninspirasi untuk menulis teks persuasi yang lebih baik.
0 Response to "Contoh Teks Persuasi Sesuai Struktur Teksnya"