Latest News

Majas-Majas Dalam Puisi Serenada Hijau Karya Ws Rendra

Menemukan Majas dalam Puisi Serenada Hijau Karya Penyair WS Rendra.

Salah satu ciri puisi ialah adanya keindahan. Keindahan dalam penyampaian dan pilihan kata serta susunan kalimatnya. 

Cara untuk menampilkan keindaha dalam puisi ialah dengan memakai majas. Lalu, apa itu majas? Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan. Ini ialah pengertian majas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 

Secara sederhana, majas sanggup diMaknakan sebagai kalimat yang tidak masuk bakal namun memiliki makna. Pasti tidak masuk bakal sebab sesuatu dibandingkan dengan sesuatu yang lain yang sanggup jadi jauh dari sebelumnya. Meskipun tidak masuk nalar tersebut, puisi sanggup menampungnya dan menjalinnya menjadi keindahan.

Sebelum memilih majas-majas yang ada di dalamnya, ada baiknya kita baca dulu Puisi Serenada Hijau karya WS Rendra berikut ini:

Serenada Hijau
oleh WS Redra

Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Bila bulan
menegur salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.

Menyusuri kali kenangan
yang berkata perihal rindu
dan terdengar keluhan
dari kerikil yang terendam

Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Dan kubayangkan 
sedang kamu tunggu daku
sambil kamu jalin
rambutmu yang panjang.


Menemukan Majas dalam Puisis Serenada Hijau karya WS Rendra.

Majas Personifikasi dalam Puisi Serenada Hijau WS Rendra


Ada beberapa majas personifikasi dalam puisi Serenada Hijau ini. Majas personfikasi ialah majas yang membandingkan benda mati seakan-bakal bertindak, berperilaku menyerupai manusia. 

Berikut ini beberapa larik puisi Serenada Hijau yang mengandung majas personifikasi:

Bila bulan/ menegur salam

dalam larik puisi tersebut, terdapat majas personifikasi, yaitu bulan yang sanggup menegur salam. Istilah lainnya ialah bulan mengucapkan salam. Sementara, yang sanggup mengucapkan salam bergotong-royong ialah manusia. Jadi, pantas bila baris puisi Serenada Hijau itu disebut sebagai majas personifikasi.

Menyusuri kali kenangan
yang berkata perihal rindu
dan terdengar keluhan
dari kerikil yang terendam

Bait puisi Serenada Hijau di atas juga merupakan majas personifikasi. Yaitu saat ada kali kenangan yang berkata perihal rindu. Jadi seakan-bakal kali bertindak menyerupai insan yang sanggup berkata. Begitu pula dengan sifat insan yang dilekatkan kepada kerikil yang sanggup mengeluh dalam larik terdengar keluhan/ dari kerikil yang terendam. 

Majas Metafora dalam Puisis Serendada Hijau WS Rendra


Dalam klarifikasi kali ini, majas metafora diMaknakan sebagai majas yang memakai sifat satu benda dilekatkan kepada benda lain. Jadi, sanggup diMaknakan hal satu dibandingkan dengan hal lain.

dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan

Dalam larik puisi Serenada Hijau di atas, terdapat kalimat yang tidak masuk akal. syahdu malam bergantung di dahan-dahan. Biasanya yang menggantung di dahan ialah buah dari pohon tersebut. Sementara dalam puisi ini, yang bergantung ialah syahdu. Sementara syahdu adalah kata benda aneh yang terperinci mustahil sanggup menggantung. 

Jadi, sanggup disebut bahwa dalam kepingan ini, ada majas metafora yang membandingkan antara 'syahdu' dengan 'buah' yang menggantung pada dahan.

Baca Juga: Makna Puisi Serenada Hijau Karya WS Rendra

Kesimpulan:

Jadi, kalau ada soal: 1. Majas apa saja yang ada dalam puisi 'Serenada Hijau'? sanggup dijawab sebagai berikut:

Majas yang terdapat pada puisi Serenada Hijau karya WS Rendra ada dua, yaitu:
1. Majas personifikasi. Buktinya: Bila bulan menegur salam.
2. Majas metafora. Buktinya: Syahdu malam bergantung di dahan-dahan.


Demikian klarifikasi mengenai cara menemukan dan memilih majas yang terdapat dalam puisi Serenada Hijau karya WS Rendra. Semoga bermanfaat!

0 Response to "Majas-Majas Dalam Puisi Serenada Hijau Karya Ws Rendra"

Total Pageviews