Postingan kali ini aku buat model dongeng saja. Tentang penulisan kalimat, lebih tepatnya gosip yang tidak efektif. Meskipun bantu-membantu juga sempurna kalau disebut 'Berita Ngawur'. Terlalu parahnya gosip tersebut, dilihat dari segi bahasanya.
Tulisan yang hendak aku bahas di sini yaitu gosip yang dimuat oleh media cetak dan online Metro Soerya. Media cetak itu, tidak sengaja aku baca saat bertamu ke Rumah Kepala Desa. Karena dicetak dengan warna mencolok, aku fokuskan baca pada kepingan ini. Agar tidk dituduh penyebar hoaks, aku lamprikan hasil foto beritanya:
Untuk memperbesar foto, silakan klik pada foto. Kemudian baca. Kalau masih belum jelas. Di sini aku usahakan salinkan tulisannya persis. Tidak aku perbaiki kesalahannya.
Pelantikan Perubahan Nama
Jember Metro Soerya - Peliputan dalam Pelantikan yang terjadi di Aula kantor Imigrasi Kelas II Jember yang sekarang menjadi Kantor Imigrasi Kelas II TPI Jember Selas ( 15/01 ) kemaren, Metro Soerya terlambat dalam peiputan Event tersebut,namun saya masih sanggup memperoleh bocoran informasi untuk sanggup dimunculkan dalam pemberitaan mengingat sangat urgennya dalam peyebaran Iformasi terkaid kiprah Pokok dan Fungsinya seorang Junalist,yakni memperoleh gosip dan membuatkan berita.Rabo ( 16/01 ) saya sempat mewawancarai Kasi Forsakim yakni Kepala Seksi Informasi Keimigrasia yang sekarang telah berobah nama Technologie Dan Informasi Keimigrasian Moch Erfan diruang kerjanya, Moch Erfan dengan santai menegaskan bahwa peresmian kemaren Selasa ( 15/01 ) hanya peresmian perubahan nama Kasi dan tidak menambah personel, jadi orang-orangnya tetap tidak ada penambahan personel baru,masalah Kasi menyerupai Kasi Informasi Keimigrasian ( Forsakim ) berubah nama menjadi Kasi Technologie Informasi Keimigrasia ( Forsakim ) berubah nama menjadi Kasi Technologie Informasi Keimigrasian,yang lain Kasi wasdakim Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian menjadi Pengawasan Dan Intelejen Keimigrasian,sedang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian menjadi Lalu Lintas dan Ijin Tinggal Keimigrasian,begitu dengan Kasubsi-kasubsinya menyesuaikan,jadi itu saja hanya perubahan Nomen Klatur yakni perubahan nama,tegas Kasi Technologie Informasi Keimigrasian Moch Erfan. (udin/any)
Setelah membaca gosip diatas apa yang Anda rasakan? Jika semakin pening, bingung, maka itu tanda-tanda normal. Karena ketidak-jelasan berita. Apa maksudnya?
Iseng-iseng, hasil foto media cetak di atas juga aku kirim kepada Imron. Dia bekerja sebagai editor bahasa harian Jawa Pos Radar Jember. "Wah, aku saja tidak paham kalau disuruh ngedit goresan pena itu." tulisanya dalam bahasa Jawa melalui pesan WA. Sekalian promo, Imron selain bekerja sebagai editor bahasa juga menyediakan jasa lukis wajah dengan aneka macam teknik dan media. Karya-karyanya sanggup dilihat di IG: @kang_imrun. Mungkin eksklusif pesan juga bisa.
Kembali ke topik, gosip dengan bahasa yang 'salbut' di atas. Tidak hanya dilihat dari segi bahasa. Dari segi bobot dan teknik penulisan berita, goresan pena di atas tidak layak disebut sebagai berita. Tidak ada kejelasan informasi yang disampaikan. Sebenarnya yang diganti itu apa? Kasinya? atau hanya nomenklatur. Mengapa juga kata yang dipakai yaitu 'pelantikan' bukan 'peresmian penggantian nama'.
Lebih mudahnya di sini aku uraikan beberapa kesalahannya. Hanya beberapa. Karena terlalu banyak.
Pertama: Kesalahan Penulisan
Peiputan
Keimigrasia
Intelejen
Kemaren
Urgent
berobah
Technologie
Nomen Klatur
Event
Rabo
Terkaid
Kesalahan yang terjadi di atas sanggup berupa kesalahan pengetikan, kesalahan pilihan kata. Penulisan rabo, kemaren, intelejen, berobah, terkaid yang benar yaitu rabu, kemarin, intelijen, berubah, terkait.
Ada pula kesalahan pengetikan, kekurangan huruf, contohnya peiputan dan keimigrasia pasti Maksud yaitu peliputan dan keimigrasian.
Penulisan istilah asing kesalahannya konsisten. Kesalahan yang berulang. event dan technologie. Yang benar penulisannya yaitu teknologi. Jikapun ditulis dalam istilah Inggris, harusnya ditulis tecnologi. Tanpa h dan e di akhir.
Kedua: Kesalahan Diksi (Pemilihan Kata)
Pelantikan
Terjadi
Menegaskan
Penggunaan kata di atas tidak sesuai dengan konteks kalimatnya. Seperti yang telah disinggung sebelumnya. Pelantikan memiliki makna, penetapan atau diangkatnya seseorang untuk mengemban jabatan tertentu. Sementara kalau terkait nama, yang benar yaitu peresmian. Jadi, seharusnya: Peresmian Nomenklatur Baru di Dinas Keimigrasian Jember.
Kata terjadi yang dipakai dalam rangkain kalimat ....pelantikan yang terjadi di Aula kantor...... juga tidak tepat. Kata terjadi berkelindan dengan kejadian atau kejadian alamiah yang tidak direncanakan dan tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana, terjadi kecelakaan, terjadi banjir. Sementara untuk kejadian yang telah direncanakan oleh manusia, lebih sempurna memakai istilah diadakan. Kalimat yang tepat: peresmian diadakan di aula kantor.....
Penggunaan istilah menegaskan dalam tubuh 'tulisan yang dianggap berita' beliau atas juga tidak tepat. Penegasan yaitu pengungkapan kembali hal yang serupa atau sama. Sementara, gres memperlihatkan pernyataan (baru dikutip), sudah dipakai istilah menegaskan.
Tiga: Kesalahan Tanda Baca
Kesalahan yang jamak terjadi yaitu penggunaan spasi. Penulisan spasi yang salah terdapat Setelah tand baca (.) dan tanda baca (,). Saya temukan banyak penulisan yang salah. Kalau pembaca juga mbembaca, niscaya gampang menemukan penulisan koma dan titik yang tidak diikuti spasi. Sementara daerah yang seharusnya tanpa spasi malah diberi spasi. Misalnya ( 15/01 ) seharusnya tidak ada spasi di dalam kurung tersebut, yang benar (15/1). Maksudnya tanggal 15 Januari.
Empat: Kesalahan Kalimat -- Kalimat Tidak Efektif
Tidak sanggup dicontohkan satu-persatu kalimat. Semua kalimat dalam 'tulisan yang dianggap' gosip di atas sama sekali tidak ada yang efektif. Semua goresan pena di atas yaitu rujukan kalimat tidak efektif.
Saya ambilkan sebagian kalimatnya berikut ini:
...Selasa ( 15/01 ) hanya peresmian perubahan nama Kasi dan tidak menambah personel, jadi orang-orangnya tetap tidak ada penambahan personel baru, ...
Seharusnya, kepingan beliau tas sanggup dijadikan satu kalimat. Terlepas tidak tepatnya penulisan tanda baca kalimatnya. Kalimat di atas menjadi lebih efektif kalau ditulis: Pada Selasa (15/1) hanya peresmian perubahan nama seksi, jumlah personelnya tetap tidak menambah orang baru.
Keempat kesalahan di atas sudah cukup mewakili, tidak aku bahas lagi kesalahan-kesalahan lain. Saya khawatir goresan pena ini bakal terlalu panjang. Nanti jadi tidak efektif juga.
Sembari proses penulisan postingan ini, gambar di atas juga aku jadikan status WA, muncul banyak komemtar yang lucu. Ada dua sahabat (Fajrul dan Kang Imrun) yang merasa absurd dengan curhatan wartawan di awal tulisan. Masak wartawan curhat di dalam beritanya.
Teman yang lain, Kang Shofi alias Joni justru menanyakan tahun pembuatan gosip itu. Dianggap gosip yang ditulis masa lalu. Setelah aku beritahu bahwa gosip itu terbit tahun 2019, beliau semakin heran.
Lain pula dengan sahabat yang jadi tutor di LBB, beliau merasa miris. Bahkan mendramatisasi, andai itu diloakkan, dijadikan bungkus, di baca anak sekolah, dijadikan referensi alasannya yaitu dianggap benar. Bisa parah. Saya jawab saja, kalau itu terjadi mendukung keberadaannya sebagai tutor, Agar pekerjaannya tidak punah.
Lain lagi kalau istri, beliau memuji tulisan-tulisan aku dengan membabi buta. Ah, dasar istri.
Setelah membaca komentar teman-teman terhadap gosip di atas, aku memang gres sadar bakal kesalahan-kesalahan di luar kesalahan berbahasa.
1. Ada curhatan wartawan. Mengapa pula harus curhat kalau tiba terlambat.
2. Fokus penulisan gosip tidak jelas.
Saya berusaha menangkap maksud berita. Kemudian aku susun perbaikan gosip yang sangat mungkin. Tapi perbaikan aku ini masih perlu diperbaiki oleh @kang_imrun.
Peresmian Perubahan Nomenklatur di Kantor Keimigrasian Klas II Jember
Jember - Pada Selasa (24/1) telah diadakan peresmian nama seksi-seksi di lingkungan Kantor Keimigrasian Klas II Jember. Acara tersebut berlangsung singkat di aula kantor yang terletak di jalan Letjen Pandjaitan.
Dalam wawancara yang berlangsung Setelah program peresmian tersebut, Moch. Erfan, Kepala Seksi Informasi Keimigrasian (Kasi Forsakim) di ruangannya menyampaikan bahwa perubahan yang ada hanyalah perubahan nomenklaturnya.
"Tidak ada penambahan personel untuk masing-masing seksi. Jumlah petugasnya tetap," ungkap Moch. Erfan.
Adapun perubahan-perubahan nomenklaturnya yaitu Seksi Forsakim bermetamorfosis Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian, Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (wasdikim) berbah menjadi Pengawasan dan Intelijen Keimigrasian, sedangkan Seksi Lalu Lintas Keimigrasian menjadi Seksi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian. (cak/rat)
Nah ini rujukan penulisan gosip yang salah sekaligus dengan perbaikannya. Semoga sanggup lebih bermanfaat untuk berlatih menulis kalimat efektif dan gosip yang baik.
Sembari proses penulisan postingan ini, gambar di atas juga aku jadikan status WA, muncul banyak komemtar yang lucu. Ada dua sahabat (Fajrul dan Kang Imrun) yang merasa absurd dengan curhatan wartawan di awal tulisan. Masak wartawan curhat di dalam beritanya.
Teman yang lain, Kang Shofi alias Joni justru menanyakan tahun pembuatan gosip itu. Dianggap gosip yang ditulis masa lalu. Setelah aku beritahu bahwa gosip itu terbit tahun 2019, beliau semakin heran.
Lain pula dengan sahabat yang jadi tutor di LBB, beliau merasa miris. Bahkan mendramatisasi, andai itu diloakkan, dijadikan bungkus, di baca anak sekolah, dijadikan referensi alasannya yaitu dianggap benar. Bisa parah. Saya jawab saja, kalau itu terjadi mendukung keberadaannya sebagai tutor, Agar pekerjaannya tidak punah.
Lain lagi kalau istri, beliau memuji tulisan-tulisan aku dengan membabi buta. Ah, dasar istri.
Setelah membaca komentar teman-teman terhadap gosip di atas, aku memang gres sadar bakal kesalahan-kesalahan di luar kesalahan berbahasa.
1. Ada curhatan wartawan. Mengapa pula harus curhat kalau tiba terlambat.
2. Fokus penulisan gosip tidak jelas.
Saya berusaha menangkap maksud berita. Kemudian aku susun perbaikan gosip yang sangat mungkin. Tapi perbaikan aku ini masih perlu diperbaiki oleh @kang_imrun.
Peresmian Perubahan Nomenklatur di Kantor Keimigrasian Klas II Jember
Jember - Pada Selasa (24/1) telah diadakan peresmian nama seksi-seksi di lingkungan Kantor Keimigrasian Klas II Jember. Acara tersebut berlangsung singkat di aula kantor yang terletak di jalan Letjen Pandjaitan.
Dalam wawancara yang berlangsung Setelah program peresmian tersebut, Moch. Erfan, Kepala Seksi Informasi Keimigrasian (Kasi Forsakim) di ruangannya menyampaikan bahwa perubahan yang ada hanyalah perubahan nomenklaturnya.
"Tidak ada penambahan personel untuk masing-masing seksi. Jumlah petugasnya tetap," ungkap Moch. Erfan.
Adapun perubahan-perubahan nomenklaturnya yaitu Seksi Forsakim bermetamorfosis Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian, Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (wasdikim) berbah menjadi Pengawasan dan Intelijen Keimigrasian, sedangkan Seksi Lalu Lintas Keimigrasian menjadi Seksi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian. (cak/rat)
Nah ini rujukan penulisan gosip yang salah sekaligus dengan perbaikannya. Semoga sanggup lebih bermanfaat untuk berlatih menulis kalimat efektif dan gosip yang baik.
0 Response to "Kesalahan Berbahasa Media Cetak | Perbaikan Penulisan Kalimat Efektif"