Tulisan ini terinspirasi dari salah satu komentar dalam Maknakel yang membahas perihal perbedaan pejuang dan pahlawan. Lalu apakah setiap pejuang juga kesatria?
Dalam postingan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa, secara sederhana pejuang memiliki Makna orang yang sedang berjuang. Jadi orang yang sedang mengusahakan untuk melaksanakan dan atau mendapat sesuatu. Disebut pejuang.
Lalu, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dengan kesatria, kita juga perlu untuk mengetahui makna kesatria.
Awalnya saya mencari dengan kata kunci 'ksatria' tanpa karakter /e/, ternyata di Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring tidak ditemukan. Yang ada maknanya ialah kata 'kesatria'. Lengkapnya ada di https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kesatria.
Makna kesatria dalam KBBI edisi ke-V itu ada dua yaitu:
1. n orang (prajurit, perwira) yang gagah berani; pemberani
2. n kasta kedua dalam masyarakat Hindu; kasta darah biru atau kasta prajurit
Keduanya menduduki kelas kata nomina, alias kata benda.
Makna kata kesatria baik yang pertama maupun yang kedua berkaitan dekat dengan hal prajurit. Prajurit itu biasanya berbadan gagah juga memiliki sifat pemberani. Nah, pada masyarakat hindu, kelompok orang yang menjadi prajurit ialah kelompok darah biru yang biasanya menjadi prajurit. Sehingga istilah 'kesatria' juga merujuk pada kasta kedua dalam masyarakat Hindu. Kasta ini diisi oleh kelompok darah biru dan prajurit yang tidak menjadi pemuka agam.
Kembali ke perbedaan dan persamaan antara pejuang dan kesatria, apakah sama? ada persamaan dan ada perbedaan. Meskipun tidak sanggup disamakan dan dibedakan secara tegas, memang ada persinggungan maknanya.
Prajurit di masa perang maupun dalam sebuah pertempuran dan peperangan diharuskan menjadi kesatria, dalam Makna harus berani bertempur dan berperang. Apapun yang terjadi prajurit tidak bakal takut.
Di Indonesia, semasa perang kemerdekaan prajurit juga identik dengan pejuang. Bahkan ada buku yang berjudul Memoar Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purn.) Soemitro : Perjalanan Seorang Prajurit Pejuang dan Profesional. Ada pula buku yang berjudul Pejuang dan Prajurit. Jadi, seorang prajurit alias kesatria identik dengan pejuang.
Tapi tidak semua pejuang ialah prajurit. Ada pejuang hak sipil niscaya bukan seorang prajurit. Di lingkungan rumah saya, juga ada pejuang-pejuang tanah. Maksudnya orang-orang yang memperjuangkan hak milik tanah yang telah ditinggali dan dimiliki, bersengketa tanah eks-HGU dengan PTPN. Mereka ialah para pejuang. Tapi bukan kesatria, dalam Makna bukan seorang prajurit.
Tapi para pejuang niscaya memiliki perilaku dan jiwa kesatria. Dilihat dari makna dalam kamus, kesatria mengandung Makna 'pemberani'. Seorang pejuang, baik pejuang kemerdekaan NKRI, pejuang hak-hak asasi, pejuang hak milik tanah menyerupai yang sedikit disinggung di atas niscaya memiliki keberanian di atas rata-rata.
Kalau tidak memiliki sifat kesatria, mustahil berani pejuang kemerdekaan melawan tentara sekutu di Surabaya. Mempertaruhkan nyawa. Tidak mungkin seorang mau berjuang membela hak-hak asasi insan yang biasanya berhadapan dengan pegawanegeri dan penguasa. Tidak mungkin seorang pejuang hak milik tanah mau berjuang. Karena berhadapan dengan korporasi yang didukung oleh aparat.
Jadi, jikalau ditanya apakah pejuang seorang kesatria dalam Makna niscaya seorang prajurit? Jawabannya bukan. Tapi setiap pejuang niscaya memiliki sifat kesatria, yaitu sifat yang berani. Pemberani dalam berjuang dan berkorban.
Jadilah pejuang yang kesatria!
Dalam postingan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa, secara sederhana pejuang memiliki Makna orang yang sedang berjuang. Jadi orang yang sedang mengusahakan untuk melaksanakan dan atau mendapat sesuatu. Disebut pejuang.
Lalu, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dengan kesatria, kita juga perlu untuk mengetahui makna kesatria.
Awalnya saya mencari dengan kata kunci 'ksatria' tanpa karakter /e/, ternyata di Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring tidak ditemukan. Yang ada maknanya ialah kata 'kesatria'. Lengkapnya ada di https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kesatria.
Makna kesatria dalam KBBI edisi ke-V itu ada dua yaitu:
1. n orang (prajurit, perwira) yang gagah berani; pemberani
2. n kasta kedua dalam masyarakat Hindu; kasta darah biru atau kasta prajurit
Keduanya menduduki kelas kata nomina, alias kata benda.
Makna kata kesatria baik yang pertama maupun yang kedua berkaitan dekat dengan hal prajurit. Prajurit itu biasanya berbadan gagah juga memiliki sifat pemberani. Nah, pada masyarakat hindu, kelompok orang yang menjadi prajurit ialah kelompok darah biru yang biasanya menjadi prajurit. Sehingga istilah 'kesatria' juga merujuk pada kasta kedua dalam masyarakat Hindu. Kasta ini diisi oleh kelompok darah biru dan prajurit yang tidak menjadi pemuka agam.
Kembali ke perbedaan dan persamaan antara pejuang dan kesatria, apakah sama? ada persamaan dan ada perbedaan. Meskipun tidak sanggup disamakan dan dibedakan secara tegas, memang ada persinggungan maknanya.
Prajurit di masa perang maupun dalam sebuah pertempuran dan peperangan diharuskan menjadi kesatria, dalam Makna harus berani bertempur dan berperang. Apapun yang terjadi prajurit tidak bakal takut.
Di Indonesia, semasa perang kemerdekaan prajurit juga identik dengan pejuang. Bahkan ada buku yang berjudul Memoar Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purn.) Soemitro : Perjalanan Seorang Prajurit Pejuang dan Profesional. Ada pula buku yang berjudul Pejuang dan Prajurit. Jadi, seorang prajurit alias kesatria identik dengan pejuang.
Tapi tidak semua pejuang ialah prajurit. Ada pejuang hak sipil niscaya bukan seorang prajurit. Di lingkungan rumah saya, juga ada pejuang-pejuang tanah. Maksudnya orang-orang yang memperjuangkan hak milik tanah yang telah ditinggali dan dimiliki, bersengketa tanah eks-HGU dengan PTPN. Mereka ialah para pejuang. Tapi bukan kesatria, dalam Makna bukan seorang prajurit.
Tapi para pejuang niscaya memiliki perilaku dan jiwa kesatria. Dilihat dari makna dalam kamus, kesatria mengandung Makna 'pemberani'. Seorang pejuang, baik pejuang kemerdekaan NKRI, pejuang hak-hak asasi, pejuang hak milik tanah menyerupai yang sedikit disinggung di atas niscaya memiliki keberanian di atas rata-rata.
Kalau tidak memiliki sifat kesatria, mustahil berani pejuang kemerdekaan melawan tentara sekutu di Surabaya. Mempertaruhkan nyawa. Tidak mungkin seorang mau berjuang membela hak-hak asasi insan yang biasanya berhadapan dengan pegawanegeri dan penguasa. Tidak mungkin seorang pejuang hak milik tanah mau berjuang. Karena berhadapan dengan korporasi yang didukung oleh aparat.
Jadi, jikalau ditanya apakah pejuang seorang kesatria dalam Makna niscaya seorang prajurit? Jawabannya bukan. Tapi setiap pejuang niscaya memiliki sifat kesatria, yaitu sifat yang berani. Pemberani dalam berjuang dan berkorban.
Jadilah pejuang yang kesatria!
0 Response to "Apakah Pejuang Itu Kesatria? | Pengertian Dan Perbedaan Pejuang Dan Ksatria"