Postingan ihwal bulan pahala sudah cukup banyak di pustamun.blogspot.com. Ada yang membahas dari sudut pandang budaya. Ada pula yang membahas dari segi kebakuan bahasa. bulan pahala memang tidak bakal ada habisnya. Selama masih belum kiamat.
Mengenai penulisan bulan pahala yang tepat, sanggup dibaca dalam: Ramad(h)an Masih Menyisahkan Masalah
Kali ini, bulan pahala bakal kita bahas dari segi Maknanya. Untuk mengetahui Makna bulan pahala ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu jenis-jenis pengucapan Ramadan.
bulan pahala berasal dari bahasa Arab (رم ض ) ro.ma.do ada yang menulis ramad. Dalam penulisan internasional menurut pelafalan-pelafalan ada banyak variasi. Ada yang menulis ramazan, ramadhan, ramathan, romadlon, romadon, romadhon.
Etimologi Ramadan
Kata 'ramadan' berasal dari Bahasa Arab yang akar katanya bermakna 'panas yang menyengat'. Pengertian ini mengacu pada penentuan animo puasa pada masyarakat Babilonia (kota kuno di wilayah Irak). Bangsa Babilonia ini pernah lebih banyak didominasi di daerah Jazirah Arab.
Dalam budaya Babilonia yang mendasarkan perhitungan kalender menurut perpaduan peredaran bulan dan matahari, bulan kesembilan selalu jatuh pada ketika animo panas yang sangat terik. Bahkan saking terlalu panasnya, kerikil yang sangat panas di siang hari belum sempat benar-benar dingin, sudah pagi lagi sehingga kerikil tersebut kembali panas. Karena akumulasi panas maka pada beberapa pekan tersebut disebut ramadan, bulan yang panas yang menghanguskan.
Setelah Islam berkembang, pengertian bulan pahala berkembang. Dari suhu udara panas yang menghanguskan menjadi bulan pembakaran dosa. Karena bulan ini ialah bulan penuh ampunan. Bulan kewajiban puasa. Bulan untuk memperbanyak ibadah dan menerima pahala sehingga segala dosa terbakar. Terlebih Setelah idulfitri, ketika semua orang bermaafan untuk melebur dosa.
Pengertian bulan pahala yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengakomodasi versi Islam, yaitu: bulan ke-9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari), pada bulan ini orang Islam yang sudah cerdik balig diwajibkan berpuasa.
Dalam perkembangannya, Bulan bulan pahala identik dengan istilah-istilah berikut ini:
Bulan Ampunan
Bulan Penuh Berkah
Bulan Rahmat
Tentu saja penyebutan-penyebutan itu terkait dengan ritus keagmaan.
Sementara dalam ritus sosial budaya, bulan pahala identik juga dengan:
Bulan THR
Bulan Mudik
Bulan Liburan
Makna bulan pahala yang lebih dalam, sanggup diselami sendiri, diresapi sendiri. Selamat Ramadan!
Mengenai penulisan bulan pahala yang tepat, sanggup dibaca dalam: Ramad(h)an Masih Menyisahkan Masalah
Kali ini, bulan pahala bakal kita bahas dari segi Maknanya. Untuk mengetahui Makna bulan pahala ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu jenis-jenis pengucapan Ramadan.
bulan pahala berasal dari bahasa Arab (رم ض ) ro.ma.do ada yang menulis ramad. Dalam penulisan internasional menurut pelafalan-pelafalan ada banyak variasi. Ada yang menulis ramazan, ramadhan, ramathan, romadlon, romadon, romadhon.
Etimologi Ramadan
Kata 'ramadan' berasal dari Bahasa Arab yang akar katanya bermakna 'panas yang menyengat'. Pengertian ini mengacu pada penentuan animo puasa pada masyarakat Babilonia (kota kuno di wilayah Irak). Bangsa Babilonia ini pernah lebih banyak didominasi di daerah Jazirah Arab.
Dalam budaya Babilonia yang mendasarkan perhitungan kalender menurut perpaduan peredaran bulan dan matahari, bulan kesembilan selalu jatuh pada ketika animo panas yang sangat terik. Bahkan saking terlalu panasnya, kerikil yang sangat panas di siang hari belum sempat benar-benar dingin, sudah pagi lagi sehingga kerikil tersebut kembali panas. Karena akumulasi panas maka pada beberapa pekan tersebut disebut ramadan, bulan yang panas yang menghanguskan.
Setelah Islam berkembang, pengertian bulan pahala berkembang. Dari suhu udara panas yang menghanguskan menjadi bulan pembakaran dosa. Karena bulan ini ialah bulan penuh ampunan. Bulan kewajiban puasa. Bulan untuk memperbanyak ibadah dan menerima pahala sehingga segala dosa terbakar. Terlebih Setelah idulfitri, ketika semua orang bermaafan untuk melebur dosa.
Pengertian bulan pahala yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengakomodasi versi Islam, yaitu: bulan ke-9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari), pada bulan ini orang Islam yang sudah cerdik balig diwajibkan berpuasa.
Dalam perkembangannya, Bulan bulan pahala identik dengan istilah-istilah berikut ini:
Bulan Ampunan
Bulan Penuh Berkah
Bulan Rahmat
Tentu saja penyebutan-penyebutan itu terkait dengan ritus keagmaan.
Sementara dalam ritus sosial budaya, bulan pahala identik juga dengan:
Bulan THR
Bulan Mudik
Bulan Liburan
Makna bulan pahala yang lebih dalam, sanggup diselami sendiri, diresapi sendiri. Selamat Ramadan!
0 Response to "Makna Kata Ramadan Berdasarkan Bahasa Dan Istilah"