Makna Serenada Hijau Puisi Karya WS Rendra
Dalam postingan sebelumnya sudah dijelaskan perihal majas-majas dan makna kata konotasi dan denotasi puisi Serenada Hijau. Dalam kesempatan ini bakal dibahas perihal makna Serenada Hijau. Sebuah puisi yang sekilas perihal percintaan.
Apakah benar makna puisi Serenada Hijau ialah sebuah puisi percintaan?
Mari kita urai Makna Puisi Serenada Hijau karya penyair yang juga dikenal sebagai Si Burung Merak ini.
Sebelum memaknai puisi Serenada Hijau, mari kita baca dulu puisinya:
Serenada Hijau
oleh WS Redra
Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Bila bulan
menegur salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.
Menyusuri kali kenangan
yang berkata perihal rindu
dan terdengar keluhan
dari kerikil yang terendam
Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Dan kubayangkan
sedang kamu tunggu daku
sambil kamu jalin
rambutmu yang panjang.
Untuk memahami puisi tersebut, langkah yang sanggup kita gunakan ialah membua parafrasenya. Berikut ini pola parafrase puisi Serenada Hijau.
Parafrase Puisi Serenada Hijau
Kupacu kuda(/kendaraan)ku.
Kupacu kudaku(/kendaraanku) menuju (ke arah)mu. (nanti)
Bila bulan (saling)
menegur salam (dengan malam)
dan syahdu (suasana) malam
(saat cahaya bulan menerpa daun yang) bergantung di dahan-dahan.
(Aku berjalan) Menyusuri kali kenangan
(tempat) yang (seolah) berkata perihal rindu
dan (juga) terdengar (riak air bak) keluhan
dari (riak air yang membentur) kerikil yang terendam
Kupacu (terus) kudaku.
Kupacu (terus) kudaku menuju (ke arah)mu.
Dan (sambil) kubayangkan
sedang(kan) kamu (sedang me-)tunggu daku
sambil kamu jalin
rambutmu yang panjang.
Dari parafrase puisi Serenada Hijau ini, kita sanggup lebih gampang memahami maknanya. Parafrase di atas perlu diubah dalam bentuk paragraf Agar lebih memudahkan memahami. Berikut ini klarifikasi parafrase puisi Serenada Hijau di atas:
Kupacu (melangkah/berjalan dengan segera) menuju ke arah tujuannya.
Ketika hari sudah mulai malam. Ditandai oleh cahaya rembulan yang sudah mulai menyapa (menyinari) dedaunan yang bergantung di dahan-dahan.
Jalan yang kutempu ialah jalan yang penuh kenangan. Yaitu di sepanjang anutan sungai dengan suara riak air di bebatuan.
Sambil terus kusegerakan langkah dan jalan menuju ke arahmu. Karena sedang membayangkan wajahmu. Kubayangkan kamu sedang menjalin (mengepang) rambut panjangmu.
Pemaknaan Tekstual Puisi Serenada Hijau
Untuk sanggup memahami makna Puisi Serenada Hijau di atas, perlu dipahami secara menyeluruh puisi tersebut. Kita muali dari judul:
Serenada Hijau
Dalam laman wikipedia berbahasa Indonesia (ditulis Serenade), serenada memiliki makna nyanyian atau alunan musik untuk memperlihatkan penghormatan pada sore hari. Sementara itu, dalam wikipedia berbahasa Inggris pengertian serenade adalah komposisi atau tampilan musik yang disampaikan untuk menghormati seseorang atau sesuatu.
Sementara pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaru (edisi V daring) tidak sanggup ditemui. Karena tidak ada entri serenada atau serenade dalam KBBI tersebut.
Maka, kalau dirangkai dalam kata Serenada Hijau dapat dimaknai sebagai Penghormatan terhadap Alam. Hijau identik dengan alam.
Sepanjang larik puisi Serenada Hijau yang banyak digambarkan ialah kondisi alam. Saat bulan purnama bersinar, menyinari dedaunan di dahan-dahan. Juga menggambarkan riak air dan sungai yang mengalir. Yang merendam bebatuan.
Puisi serenada hijau adalah proses, alasannya ialah masih kupacu kudaku. Masih dalam perjalanan. Tidak sanggup memiliki atau menjamah alam atau gadis impiannya. Yang digambarkan sedang menjalin (mengepang) rambut panjangnya.
Gadis ini sanggup menjadi perumpamaan terhadap kondisi alam yang masih cantik, dengan hutan (rambut) yang panjang dan lebat.
Kesimpulan Makna Puisi Serenada Hijau
Puisi Serenada Hijau bisa dimaknai sebagai upaya oleh seoaran lelaki yang sedang menuju ke kekasih hatinya yang sedang jauh. Yang sedang menunggu hingga malam hari.
Puisi Serenada Hijau juga sanggup dimaknai sebagai wujud cinta penulisnya terhadap alam kawasan tinggalnya yang hijau, lesatari, penuh kenangan dan asri dengan air yang mengalir.
Punya pemaknaan lain terhadap puisi Serenada Hijau ini? Mari diskusikan melalui komentar.
Dalam postingan sebelumnya sudah dijelaskan perihal majas-majas dan makna kata konotasi dan denotasi puisi Serenada Hijau. Dalam kesempatan ini bakal dibahas perihal makna Serenada Hijau. Sebuah puisi yang sekilas perihal percintaan.
Apakah benar makna puisi Serenada Hijau ialah sebuah puisi percintaan?
Mari kita urai Makna Puisi Serenada Hijau karya penyair yang juga dikenal sebagai Si Burung Merak ini.
Sebelum memaknai puisi Serenada Hijau, mari kita baca dulu puisinya:
Serenada Hijau
oleh WS Redra
Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Bila bulan
menegur salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.
Menyusuri kali kenangan
yang berkata perihal rindu
dan terdengar keluhan
dari kerikil yang terendam
Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Dan kubayangkan
sedang kamu tunggu daku
sambil kamu jalin
rambutmu yang panjang.
Untuk memahami puisi tersebut, langkah yang sanggup kita gunakan ialah membua parafrasenya. Berikut ini pola parafrase puisi Serenada Hijau.
Parafrase Puisi Serenada Hijau
Kupacu kuda(/kendaraan)ku.
Kupacu kudaku(/kendaraanku) menuju (ke arah)mu. (nanti)
Bila bulan (saling)
menegur salam (dengan malam)
dan syahdu (suasana) malam
(saat cahaya bulan menerpa daun yang) bergantung di dahan-dahan.
(Aku berjalan) Menyusuri kali kenangan
(tempat) yang (seolah) berkata perihal rindu
dan (juga) terdengar (riak air bak) keluhan
dari (riak air yang membentur) kerikil yang terendam
Kupacu (terus) kudaku.
Kupacu (terus) kudaku menuju (ke arah)mu.
Dan (sambil) kubayangkan
sedang(kan) kamu (sedang me-)tunggu daku
sambil kamu jalin
rambutmu yang panjang.
Dari parafrase puisi Serenada Hijau ini, kita sanggup lebih gampang memahami maknanya. Parafrase di atas perlu diubah dalam bentuk paragraf Agar lebih memudahkan memahami. Berikut ini klarifikasi parafrase puisi Serenada Hijau di atas:
Kupacu (melangkah/berjalan dengan segera) menuju ke arah tujuannya.
Ketika hari sudah mulai malam. Ditandai oleh cahaya rembulan yang sudah mulai menyapa (menyinari) dedaunan yang bergantung di dahan-dahan.
Jalan yang kutempu ialah jalan yang penuh kenangan. Yaitu di sepanjang anutan sungai dengan suara riak air di bebatuan.
Sambil terus kusegerakan langkah dan jalan menuju ke arahmu. Karena sedang membayangkan wajahmu. Kubayangkan kamu sedang menjalin (mengepang) rambut panjangmu.
Pemaknaan Tekstual Puisi Serenada Hijau
Untuk sanggup memahami makna Puisi Serenada Hijau di atas, perlu dipahami secara menyeluruh puisi tersebut. Kita muali dari judul:
Serenada Hijau
Dalam laman wikipedia berbahasa Indonesia (ditulis Serenade), serenada memiliki makna nyanyian atau alunan musik untuk memperlihatkan penghormatan pada sore hari. Sementara itu, dalam wikipedia berbahasa Inggris pengertian serenade adalah komposisi atau tampilan musik yang disampaikan untuk menghormati seseorang atau sesuatu.
Sementara pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaru (edisi V daring) tidak sanggup ditemui. Karena tidak ada entri serenada atau serenade dalam KBBI tersebut.
Maka, kalau dirangkai dalam kata Serenada Hijau dapat dimaknai sebagai Penghormatan terhadap Alam. Hijau identik dengan alam.
Sepanjang larik puisi Serenada Hijau yang banyak digambarkan ialah kondisi alam. Saat bulan purnama bersinar, menyinari dedaunan di dahan-dahan. Juga menggambarkan riak air dan sungai yang mengalir. Yang merendam bebatuan.
Puisi serenada hijau adalah proses, alasannya ialah masih kupacu kudaku. Masih dalam perjalanan. Tidak sanggup memiliki atau menjamah alam atau gadis impiannya. Yang digambarkan sedang menjalin (mengepang) rambut panjangnya.
Gadis ini sanggup menjadi perumpamaan terhadap kondisi alam yang masih cantik, dengan hutan (rambut) yang panjang dan lebat.
Kesimpulan Makna Puisi Serenada Hijau
Puisi Serenada Hijau bisa dimaknai sebagai upaya oleh seoaran lelaki yang sedang menuju ke kekasih hatinya yang sedang jauh. Yang sedang menunggu hingga malam hari.
Puisi Serenada Hijau juga sanggup dimaknai sebagai wujud cinta penulisnya terhadap alam kawasan tinggalnya yang hijau, lesatari, penuh kenangan dan asri dengan air yang mengalir.
Punya pemaknaan lain terhadap puisi Serenada Hijau ini? Mari diskusikan melalui komentar.
0 Response to "Makna Puisi Serenada Hijau Karya Ws Rendra"