Pembulatan pada bilangan belahan desimal perlu diketahui, contohnya pecahan 2,8362 disederhanakan penyajiannya dengan membatasi banyaknya daerah desimal sesuai kebutuhan. Proses penyederhanaan ini disebut pembulatan belahan desimal. Perhatikan cara pembulatan di bawah ini.
2,8362 akan disederhanakan sampai:
■ 3 daerah desimal: 2,836 (2 < 5, dihilangkan)
■ 2 daerah desimal: 2,84 (3 berubah jadi 4, alasannya yaitu 6 > 5)
■ 1 daerah desimal: 2,8 (4 < 5, dihilangkan).
Aturan Pembulatan Pecahan Desimal
Dari cara pembulatan bilangan pecahan desimal di atas, maka sanggup kita ketahui hukum pembulatan suatu bilangan, yaitu sebagai berikut.
1. Apabila angka yang akan dibulatkan lebih atau sama dengan 5 maka nilai angka di depannya ditambah satu (dibulatkan ke atas).
2. Apabila angka yang akan dibulatkan kurang dari 5 maka angka ini dihilangkan dan angka di depannya tetap.
Contoh Soal 1:
Bulatkan belahan desimal berikut hingga dua daerah desimal.
(a) 0,7921
(b) 6,326
(c) 1,739
Penyelesaian:
(a) 0,7921 = 0,79 (angka 2 < 5 dihilangkan)
(b) 6,326 = 6,33 (angka 6 > 5, maka angka 2 dibulatkan ke atas)
(c) 1,739 = 1,74 (angka 9 > 5, maka angka 3 dibulatkan ke atas)
Kesalahan dalam Pembulatan Pecahan Desimal
Untuk menghindari kesalahan dalam pembulatan, jangan membulatkan bilangan dari hasil pembulatan sebelumnya. Perhatikan tumpuan berikut.
3,63471 = 3,635 (benar, pembulatan hingga 3 daerah desimal)
= 3,64 (salah, seharusnya pembulatan dilakukan dari bilangan semula)
3,63471 = 3,63 (pembulatan hingga 2 daerah desimal)
Tips Pembulatan |
Untuk membulatkan bilangan hingga satu daerah desimal, perhatikan angka desimal yang ke-2. Adapun untuk membulatkan bilangan hingga dua daerah desimal, perhatikan angka desimal yang ke-3, begitu seterusnya. |
Contoh Pembulatan yang Benar
■ Jika 0,266 dibulatkan hingga satu desimal, menjadi 0,3 (2 bermetamorfosis 3, alasannya yaitu angka di kanannya yaitu 6 lebih atau sama dengan 5)
■ Jika 0,266 dibulatkan hingga dua desimal, menjadi 0,27 (6 bermetamorfosis 7, alasannya yaitu angka di kanannya yaitu 6 lebih atau sama dengan 5)
■ Jika 0,725 dibulatkan hingga satu desimal, menjadi 0,7 (7 tetap, alasannya yaitu angka di kanannya yaitu 2 kurang dari 5).
■ Jika 0,725 dibulatkan hingga dua desimal, menjadi 0,73 (2 bermetamorfosis 3, alasannya yaitu angka di kanannya yaitu 5 lebih atau sama dengan 5).
Contoh Soal 2:
Bulatkan pecahan-pecahan berikut!
(a) 5,742, satu daerah desimal
(b) 8,6666, dua daerah desimal
(c) 0,675, satu daerah desimal
(d) 45,143, dua temapt desimal
Penyelesaian:
(a) 5,742 = 5,74
(b) 8,6666 = 8,67
(c) 0,675 = 0,7
(d) 45,143 = 45,14
Cara Pembulatan Pecahan Desimal
Secara umum ada dua cara pembulatan bilangan pecahan, yaitu pembulatan berdasarkan satuan terdekat dan pembulatan berdasarkan banyaknya angka desimal. Nah berikut ini akan dibahas satu persatu mengenai dua cara pembulatan belahan desimal tersebut.
A. Pembulatan ke Satuan Terdekat
Misalkan, tinggi seorang siswa diukur dan alhasil yaitu 164,2 cm. Bilangan ini cukup dicatat sebagai 164 cm, yakni hasil pembulatan ke sentimeter terdekat.
Contoh:
■ 14,7 kg = 15 kg → hasil ini didapatkan dengan pembulatan ke kilogram terdekat.
■ 10,13 detik = 10,1 detik → hasil ini didapatkan dengan pembulatan ke persepuluhan detik terdekat.
■ 123,46 m = 123 m → hasil ini didapatkan dengan pembulatan ke meter terdekat.
■ 128,51 m = 129 m → hasil ini didapatkan dengan pembulatan ke meter terdekat.
Contoh Soal 3:
Bulatkan bilangan belahan berikut ini satuan terdekat.
(a) 105,2 cm
(b) 64,9 kg
(c) 1047,5 km
(d) 7,1 mL
(e) 0,864 cm
(f) 100,5 cm2
Penyelesaian:
(a) 105,2 cm = 105 cm
(b) 64,9 kg = 65 kg
(c) 1047,5 km = 1048 km
(d) 7,1 mL = 7 mL
(e) 0,864 cm = 1 cm
(f) 100,5 cm2 = 101 cm2
Contoh Soal 4:
Bulatkan belahan desimal berikut ini ke persepuluhan detik terdekat
(a) 11,47 detik
(b) 23,84 detik
(c) 56,35 detik
(d) 9,89 detik
Penyelesaian:
(a) 11,47 detik = 11,5 detik
(b) 23,84 detik = 23,8 detik
(c) 56,35 detik = 56,4 detik
(d) 9,89 detik = 9,9 detik
Contoh Soal 5:
Bulatkan bilangan desimal di bawah ini ke perseratusan detik terdekat
(a) 10,147 detik
(b) 54,606 detik
(c) 28,015 detik
(d) 8,215 detik
Penyelesaian:
(a) 10,147 detik = 10,15 detik
(b) 54,606 detik = 54,61 detik
(c) 28,015 detik = 28,02 detik
(d) 8,215 detik = 8,22 detik
B. Pembulatan Menurut Banyaknya Angka Desimal
Penggunaan pembulatan bukan hanya untuk pengukuran, melainkan juga untuk memudahkan pekerjaan, dengan membulatkan suatu bilangan desimal hingga sekian daerah desimal yang diinginkan.
Contoh:
5,20735 = 5,2074 (pembulatan hingga empat desimal)
5,20735 = 5,207 (pembulatan hingga tiga desimal)
5,20735 = 5,21 (pembulatan hingga dua desimal)
5,20735 = 5,2 (pembulatan hingga satu desimal)
Contoh Soal 6:
Bulatkan hingga satu daerah desimal.
(a) 4,71
(b) 9,68
(c) 27,82
(d) 0,09
(e) 8,92
(f) 8,45
(g) 6,75
(h) 31,80
Penyelesaian:
(a) 4,71 = 4,7
(b) 9,68 = 9,7
(c) 27,82 = 27,8
(d) 0,09 = 0,1
(e) 8,92 = 8,9
(f) 8,45 = 8,5
(g) 6,75 = 6,8
(h) 31,80 = 31,8
Contoh Soal 7:
Bulatkan hingga dua daerah desimal.
(a) 5,327
(b) 0,048
(c) 1,053
(d) 0,0087
(e) 3,149
(f) 8,025
Penyelesaian:
(a) 5,327 = 5,33
(b) 0,048 = 0,05
(c) 1,053 = 1,05
(d) 0,0087 = 0,01
(e) 3,149 = 3,15
(f) 8,025 = 8,03
Contoh Soal 8:
Bulatkan hingga tiga daerah desimal.
(a) 6,5432
(b) 12,0256
(c) 0,07943
(d) 0,5356
(e) 1,0075
(f) 123,12875
Penyelesaian:
(a) 6,5432 = 6,543
(b) 12,0256 = 12,026
(c) 0,07943 = 0,079
(d) 0,5356 = 0,536
(e) 1,0075 = 1,008
(f) 123,12875 = 123,129
Contoh Soal 9:
Bulatkan bilangan desimal 0,14285 sampai:
(a) empat desimal
(b) tiga desimal
(c) dua desimal
Penyelesaian:
(a) 0,14285 = 0,1429 (pembulatan hingga empat desimal)
(b) 0,14285 = 0,143 (pembulatan hingga tiga desimal)
(c) 0,14285 = 0,14 (pembulatan hingga dua daerah desimal)
Contoh Soal 10:
7/11 = 0,636363…Nyatakan 7/11 dalam belahan dua, tiga, dan empat desimal.
Penyelesaian:
(a) 7/11 = 0,636363… = 0,64 (pembulatan hingga dua desimal)
(b) 7/11 = 0,636363… = 0,636 (pembulatan hingga tiga desimal)
(c) 7/11 = 0,636363… = 0,6363 (pembulatan hingga empat desimal)
0 Response to "2 Cara Pembulatan Bilangan Potongan Desimal, Contoh, Soal Dan Pembahasan (Materi Smp)"